Sabtu, 01 September 2012

LUKA HATI (1)


Sebuah rencana tidak selamanya menghasilkan kenyataan yang indah, dan sebuah kenyataan yang indah tidak selamanya berawal dari rencana.

Semester Lima akan segera dimulai. Tentunya momen seperti ini adalah momen-momen yang susah-gampang untuk dilalui khususnya bagi mahasiswa kedokteran seperti saya (pada umumnya). Hampir dua bulan lamanya saya menghabiskan waktu bersama keluarga, bercanda bersama teman dan memanjakan diri dengan hal-hal yang saya nikmati. Akan tetapi, masa kuliah akan segera menerjang. Kehidupan perkuliahan yang akan saya rasakan amat jauh bebrbeda dibandingkan dengan masa perkuliahan pada semester-semester sebelumnya.

Mimpi-mimpi buruk yang selama ini menghantui pikiran saya, tak lama lagi akan segera menjadi kenyataan. Tiga kalimat yang akan selalu saya ingat, yang akan selalu terucap dan diucap dan akan selalu mengepung dan siap menyerang isi pikiran saya kapan saja.

Dibalik kata “Yasudah”, ada Kekecewaan
Dibalik kata “Terserah”, ada Harapan yang amat Besar, dan
Dibalik kata “Cieee…”, ada Kecemburuan.

Ya Tuhan, bantulah saya untuk menghadapi arti dalam dari ketiga kalimat tersebut. Bantulah saya untuk menghadapi tahun terakhir saya ini di masa preklinik (aamiin). Saya tahu, dan amat sangat yakin, saya akan mengalami cedera batin dan kesakitan hati yang begitu pedih bila segera memasuki area perkuliahan di semster lima dan enam ini. Bantu saya untuk tegar, melewati semua pemadangan yang tidak menyejukkan hati, menepis semua perbincangan dan perdebatan yang sekalimat pun tidak ingin diterima oleh telingaku, bantu saya…. Tuhan. Saya tidak akan pernah menanyakan hal-hal yang telah Engkau takdirkan buat saya, hanya saja sekujur tubuh ini akan selalu dan tidak akan pernah berhenti untuk bergetar jikalau mengingat  peristiwa yang tidak adil itu. Saya tidak mau lagi mengingat dan menceritakan seberapa besar keinginanku dan bagaimana pula perjuangan dan pengorbananku untuk mencapai hal itu, rasanya tidak etis bila harus mengungkapkannya satu demi satu. Cukup hanya saya, sahabat saya dan Tuhan yang tahu. Saya tidak ingin masa perkuliahan saya hancur hanya gara-gara suatu momen yang seharusnya tidak memberikan sesuatu yang berharga bagi saya. Ya ! Kehormatan MEREKA sudah jatuh dimata saya. Saya bukannya mau membalas dendam, tapi saya tentu akan membuat setiap nafa yang berhembus menyesal dan merasa terpukul karena telah membuang diri saya begitu saja.



Saya tidak ingin lebih drop dan bersusah-susah lebih lama lagi hanya karena masalah seperti ini. Yang saya butuhkan sekarang hanyalah bimbingan dan kebesaranMu untuk membantuku menghadapi dan melewati semua ini dengan hati yang lapang, kesabaran yang tiada batas serta dengan jiwa yang besar, wahai Tuhanku. Tuntunlah saya ini untuk selalu berpikiran positif, terutama kepada semua elemen yang saya maksud (meskipun akan sangat susah). Saya tahu akan ada sesuatu yang lebih besar, lebih indah dan lebih menakjubkan daripada hal sepele ini, saya yakin seyakin-yakinnya. Dan saat ini, saya pun sudah mulai merasakannya. Hanya kepadaMu lah saya akan senantiasa berkeluh-kesah. Hanya kepadaMu lah saya akan selalu mencurahkan isi hatiku, yang tidak akan pernah saya curahkan kepada sahabat dan saudara, bahkan kepada orang tuaku sendiri.

I WILL NEVER FORGET THIS, BUT THE NATURE SURE DO MAKES ME WANNA FORGET THIS BECAUSE IT IS SOMETHING THAT I MUST NEVER REMEMBER !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar