Selasa, 04 September 2012

Gelar Dokter Spesialis part.1


Medical Doctors. A noble profession to help
each other.

Sejak kecil saya memiliki kesenagan tersendiri dalam merancang, menggambar dan menciptakan sesuatu dan mengekspresikannya melalui tulisan dan gambaran. Kegemaran saya ini dulunya membuat saya bercita-cita untuk menjadi seorang Arsitektur sekaligus Desainer Interior yang terkenal. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya semakin tumbuh dewasa, dan orang-orang di sekeliling saya pun juga mulai bertambah tua. Sebut saja nenek dan kakek. Dengan bertambahnya usia mereka, penyakit pun mulai menyerang tubuh mereka. Alhasil, kami harus selalu mengantar mereka ke dokter untuk berobat. Dan sejak itulah, ketertarikan saya terhadap profesi Dokter mulai tumbuh. Sejak kecil, saya melihat seorang dokter itu sebagai utusan Tuhan yang diberi anugerah untuk dapat menolong setiap jiwa manusia yang datang kepadanya. Dengan kata lain, saya menganggap dokter itu merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan sebab tugasnya yang sangat mulia.

Semakin dewasa, saya mulai melihat dan menyadari bahwa profesi seorang dokter sebagai klinisi mengahruskan mereka untuk tetap memperbaharui ilmu mereka akan suatu penyakit. Bagi masyarakat awam, mendengar kata “dokter” sehari-hari sudah membuat mereka mengerti dan tahun bagaimana dan apa tugas dokter itu sendiri. Akan tetapi, seiring dengan persaingan global, tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi dokter umum tidaklah cukup sampai disitu saja. Prospek kerja profesi dokter sangat luas. Akademisi, Peneliti, Social Concern, Klinisi dan masih banyak lagi. Semua prospek tersebut membutuhkan waktu, tenaga dan finasial yang cukup banyak. Oleh karenanya, sangat mustahil bagi seorang dokter untuk mendalami semua prospek secara bersamaan.

Kali ini saya akan membahas sedikit ketertarikan saya terhadap salah satu prospek kerja seorang dokter yaitu Klinisi. Mengapa Klinisi ? Pada suatu hari, saya melewati sebuah klinik dan di depan klinik itu terpampang beberapa papan praktek dokter. Di belakang nama semua dokter itu terdapat beberapa gelar (singkatan) yang membuat saya mati penasaran. Rasa ingin tahu saya akan singkatan2 tersebut sangat tinggi. --- Ya, betul sekali. Itu adalah gelar dari para dokter yang telah memperoleh gelar spesialis atau keahlian dalam cabang ilmu kedokteran. Kecenderungan akan gelar spesialisasi kedokteran ini juga sangat ramai dibicarakan di publik, sehingga tidak heran bila para dokter berlomba-lomba untuk menempuh pendidikan ahli/spesialis.

Jadi, dokter spesialis/ahli adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu cabang ilmu kedokteran. Dokter yang telah selesai menempuh pendidikan spesialis mereka (rata-rata 8 semester) akan memperoleh gelar Spesialis (Sp1) dibelakang nama mereka sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari, misalnya Ilmu Penyakit Dalam, maka gelarnya adalah Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam) dsb. Sebagian dokter juga, karena lebih ingin mendalami lagi ilmu yang mereka pelajari, akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sub-spesialis (Sp2) yang apabila mereka telah menyelesaikan pendidikan sub-spesialisnya, akan memperoleh gelar Konsultan (K) setelah gelar Spesialis mereka.

Beberapa gelar spesialisasi kedokteran mungkin sudah dikenal cukup luas oleh masyarakat umum, namun setelah mempelajari dan membaca, melewati beberapa sistem kuliah blok serta berdiskusi dengan para petinggi, akhirnya saya mulai tahu beberapa spesifikasi dan spesialisasi dari cabang-cabang ilmu kedokteran yang dapat dipakai di belakang nama seorang dokter. Apa saja itu ??

Stay Tuned in this Blog =))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar