Sebuah rencana tidak
selamanya menghasilkan kenyataan yang indah, dan sebuah kenyataan yang indah
tidak selamanya berawal dari rencana.
Semester Lima akan segera dimulai. Tentunya momen seperti ini adalah
momen-momen yang susah-gampang untuk dilalui khususnya bagi mahasiswa
kedokteran seperti saya (pada umumnya). Hampir dua bulan lamanya saya
menghabiskan waktu bersama keluarga, bercanda bersama teman dan memanjakan diri
dengan hal-hal yang saya nikmati. Akan tetapi, masa kuliah akan segera
menerjang. Kehidupan perkuliahan yang akan saya rasakan amat jauh bebrbeda dibandingkan
dengan masa perkuliahan pada semester-semester sebelumnya.
Mimpi-mimpi buruk yang selama ini menghantui pikiran saya, tak lama lagi
akan segera menjadi kenyataan. Tiga kalimat yang akan selalu saya ingat, yang
akan selalu terucap dan diucap dan akan selalu mengepung dan siap menyerang isi
pikiran saya kapan saja.
Dibalik kata “Yasudah”,
ada Kekecewaan
Dibalik
kata “Terserah”, ada Harapan yang amat Besar, dan
Dibalik
kata “Cieee…”, ada Kecemburuan.
Ya Tuhan, bantulah saya untuk menghadapi arti dalam dari ketiga kalimat
tersebut. Bantulah saya untuk menghadapi tahun terakhir saya ini di masa
preklinik (aamiin). Saya tahu, dan amat sangat yakin, saya akan mengalami cedera
batin dan kesakitan hati yang begitu pedih bila segera memasuki area
perkuliahan di semster lima dan enam ini. Bantu saya untuk tegar, melewati
semua pemadangan yang tidak menyejukkan hati, menepis semua perbincangan dan
perdebatan yang sekalimat pun tidak ingin diterima oleh telingaku, bantu saya….
Tuhan. Saya tidak akan pernah menanyakan hal-hal yang telah Engkau takdirkan
buat saya, hanya saja sekujur tubuh ini akan selalu dan tidak akan pernah
berhenti untuk bergetar jikalau mengingat
peristiwa yang tidak adil itu. Saya tidak mau lagi mengingat dan
menceritakan seberapa besar keinginanku dan bagaimana pula perjuangan dan
pengorbananku untuk mencapai hal itu, rasanya tidak etis bila harus
mengungkapkannya satu demi satu. Cukup hanya saya, sahabat saya dan Tuhan yang
tahu. Saya tidak ingin masa perkuliahan saya hancur hanya gara-gara suatu momen
yang seharusnya tidak memberikan sesuatu yang berharga bagi saya. Ya !
Kehormatan MEREKA sudah jatuh dimata saya. Saya bukannya mau membalas dendam,
tapi saya tentu akan membuat setiap nafa yang berhembus menyesal dan merasa
terpukul karena telah membuang diri saya begitu saja.
Saya tidak ingin lebih drop dan bersusah-susah lebih lama lagi hanya
karena masalah seperti ini. Yang saya butuhkan sekarang hanyalah bimbingan dan
kebesaranMu untuk membantuku menghadapi dan melewati semua ini dengan hati yang
lapang, kesabaran yang tiada batas serta dengan jiwa yang besar, wahai Tuhanku.
Tuntunlah saya ini untuk selalu berpikiran positif, terutama kepada semua
elemen yang saya maksud (meskipun akan sangat susah). Saya tahu akan ada
sesuatu yang lebih besar, lebih indah dan lebih menakjubkan daripada hal sepele
ini, saya yakin seyakin-yakinnya. Dan saat ini, saya pun sudah mulai
merasakannya. Hanya kepadaMu lah saya akan senantiasa berkeluh-kesah. Hanya
kepadaMu lah saya akan selalu mencurahkan isi hatiku, yang tidak akan pernah
saya curahkan kepada sahabat dan saudara, bahkan kepada orang tuaku sendiri.
I WILL NEVER FORGET THIS, BUT THE
NATURE SURE DO MAKES ME WANNA FORGET THIS BECAUSE IT IS SOMETHING THAT I MUST
NEVER REMEMBER !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar