PHOBIA : FACE IT or FEAR IT ??!!
Apakah kalian memiliki fobia tertentu ? Adakah hal-hal yang sangat kalian tidak suka hingga takut dan cemas untuk menghadapinya ?? Berbicara tentang fobia, selama ini saya hanya selalu mendapat dua jenis jawaban dari orang lain bila menanyakan kalimat ini : "apakah kamu punya fobia terhadap sesuatu ? kalau ada, apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya ?"
Jawaban pertama : "saya memberanikan diri untuk menghadapinya, setelah itu sudah tidak fobia lagi"
Jawaban kedua : "sekali tidak suka, akan tetap tidak suka selamanya."
Ya, kedua jawaban itu memang sangat wajar. Tapi, pernahkah kalian mencoba untuk menghadapinya lantas disaat kalian sedang mencoba, kalian malah dikejutkan dan dicemaskan oleh hal yang lebih berat ?! Ya, ini terjadi pada diri saya ketika berusia 10 tahun.
*****
Tahun 2002, saya masih bocah lugu. Ketika itu saya masih kelas 3 SD di Aussie. Pulang dari sekolah saya jalan kaki menuju rumah. Disana saya sangat betah untuk jalan kaki kemana saja (tidak seperti di Indonesia yang panasnya minta ampun). Ketika melintasi jalan lebar nan sunyi, saya melihat 3 Anjing sedang berbaring di jalanan sekitar 100 meter dari langkah saya. Bodoh amat, saya tetap jalan sampai melintasi ketiga anjing itu. Ketika semakin dekat, mata ketiga anjing itu tetap saja melirik ke saya, saya pun membalas lirikannya. Entah mengapa semakin dekat saya berjalan, jantung saya pun berdetak lebih kencang. Keringat sudah mulai saya rasakan jatuh ke seluruh badan, kaki ini sangat kaku tapi ingin juga segera berlari dan seukujur tubuh mulai bergetar. Tanpa berpikir panjang, saya lari sekencang mungkin menuju rumah yang jaraknya masih ada sekitar 200 meter. Ketiga anjing itu pun mengejar. Awalnya saya tidak percaya akan lari sekencang ini (mungkin inilah efek hormon adrenaline, hahaha) Anjing anjing itu semakin kencang dan semakin dekat. Rumah saya masih jauh dan saya sudah cukup lelah berlari. Saya diselamatkan oleh tukang sapu jalanan saat itu. Syukurlah ia berhasil mengusir ketiga anjing itu jauh - sangat jauh. Ia pun memberitahu sesuatu kepada saya : "Little boy, if you meet up with dogs don't you ever run away from them. If you run then they will consider you as it's Master leading to play with them." Sejak saat itu, saya mulai tahu bahwa anjing-anjing disini memiliki insting yang cukup kuat. Bila mereka melihat sesorang lari dari mereka, mereka akan menganggap bahwa orang tersebut menginginkan untuk bermain sama mereka.
Hari berikutnya, saya melihat seekor anjing di depan rumah saya, anjingnya lumayan imut. Mungil, berbulu putih halus dan berombak dan lidahnya panjang keluar. saya mendekat anjing itu, tapi ketika mendekat anjing itu menggongong dan mengejar saya di sepanjang jalan. Karena ketakutan, saya mulai tidak fokus dan tersandung batu hingga terjatuh. Anjing itu semakin mendekat. Dia menghampiri tangan saya, menjilat, menggigit dan menarik roti yang saya pegang sebelumnya. Sakit dan berdarah. Mulai saat itu, saya tidak mau lagi melihat anjing. Mau lucu kek, imut kek, selama masih ber-species anjing I WILL SAY NO. Boro2 anjing herder, chiwawa saja sudah tidak suka apalagi anjing-anjing yang besar.
*****
Ya, ketakutan saya terhadap anjing sampai saat ini masih belum bisa saya hlangkan. Seperti jawaban-jawaban orang lain di atas, saya sudah pernah merasakan keduanya. "FACE IT ??" Betul, saya sudah pernah mencoba untuk menghadapi rasa cemas saya terhadap anjing tapi berakhir dengan buruk. "FEAR IT ??" Ya, sampai sekarang saya masih takut Anjing. Melihatnya saja sudah bikin gemetar, apalagi untuk mendekatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar