Everyone is born with super talents.
Know yourself first, then you will know your talent. Feel it, flow with it and
you will realize that it is the only thing that will make you SPECIAL than
anyone.
Dancing atau dance yang secara harfiah berarti menari, adalah kata yang sudah sangat melekat dalam hidup saya.
Berawal dari sebuah ketertarikan yang kemudian dipadu dengan tingkat penasaran
yang tinggi untuk mencoba, dan lahirlah suatu kebiasaan. Kebiasaan ini hampir saya lakukan setiap saat
dan akhirnya menjadi suatu kesenangan tersendiri bagi saya. And now I take it
as a main hobby J
Semua
berawal ketika saya masih duduk di bangku kelas 1 SD. Pada saat itu, saya
sekolah di Australia. Sudah jadi kewajiban untuk setiap murid memilih satu kelas
tambahan diluar jadwal sekolah yang nantinya akan dipentaskan di akhir tahun.
Sebut saja di acara Summer Camp Festival (acara tahunan sekolah tsb di penghujung
tahun). Gundah, galau, pusing tujuh keliling saya melihat kelas-kelas tambahan
yang tersedia. Semua kelas berhubungan dengan Music, Drama and Dance !! Saat itu saya berfikir bahwa saya
hanyalah bocah biasa yang datang dari kampung untuk bersekolah di negeri orang
bule ini. Mana mungkin saya mengikuti kelas-kelas beginian yang dasarnya pun
saya tidak pernah diajarkan oleh ibu, bapak, nenek, kakek. Saya minder,
frustasi dan malu melihat teman-teman saya yang begitu antusias memilih
kelas-kelas tambahan tersebut. Secara, anak-anak Australia sudah dibekali Sense of Art berupa musikalitas dan
kesenian sejak mereka duduk di TK dan Playgroup L
Kenyataan
tetap harus dihadapi, dan saya pun memilih kelas Dance, subkelas Classic &
Hip-Hop. Sementara kebanyakan teman lain memasuki subkelas Ballet, Tango, Swing
dan Tap Dance. Tidak sedikit pula yang memasuki Kelas Musik, subkelas
Instrumen, Musik Ansambel, Musik Orchestra, Choir dan Drum Band. Saya harus
yakin bahwa pilihan saya ini yang terbaik buat saya. Buat apa memikirkan
pilihan orang lain kalau sama sekali tidak tertarik dan tidak saya
minati.
****
[Flashback] Sehari sebelum dibukanya
pendaftaran kelas, terlebih dahulu diadakan demo tiap subkelas oleh kakak2
kelas kami. Tanpa muluk-muluk, subkelas Classic & Hip-Hop Dance-lah yang
paling bersinar di mata saya. Tanpa menggunakan asesoris apapun, mereka menari
layaknya terbawa suasana musik. Mereka flow, jive dan terlihat keren. Yes, I
made up my mind and absolutely ON for this class.
****
Ya,
itulah awal ketertarikan saya terhadap Dance. Lima tahun lamanya saya
bersekolah di Aussie, dan lima tahun juga saya bergabung dengan kelas Classic
& Hip-Hop Dance ini. Pelatih beserta teman2 saya semua sangat baik dan welcome. Bila ada waktu luang, kami
latihan bersama setiap weekend. Rumah pun kadang juga jadi sasaran dalam
latihan. Sampai pada akhirnya, saya harus kembali ke Indonesia. Sedih harus
meninggalkan mereka, keluarga yang sudah mengajarkan dan menumbuhkan hobby
utama dalam diri saya. Tapi apa daya, kenyataan tetap harus dihadapi.
Setelah
tamat SD, saya melanjutkan sekolah di Makassar. Masa-masa SMP ini tidak terlalu
memberi banyak pada hobi saya ini. Sesekali saja saya melihat dan menonton Komunitas
Dance bersama teman-teman saya. Hanya sebatas itu. Entah kenapa ketertarikan
saya mulai menurun terhadap hobi saya ini pada masa SMP. ――― 3 tahun berlalu, kini saya sudah menggunakan seragam Putih Abu-Abu.
Gairah akan hobi saya ini kembali memuncak ketika saat itu demam K-Pop (Korean
Pop) lagi melanda sekolah kami. Seorang teman menantang saya untuk mempelajari
dan meniru coreography dari salah satu Boyband terkenal di Korea saat itu :
Super Junior – Sorry Sorry. Saya meliat MV (Music Video)-nya. Ternyata memang
keren. Gerakannya perpaduan dari aliran Hip-Hop, Simple, Slide dan Monster
Hands. Saya pun meng-iyakan tantangan teman saya dan mempelajarinya selama 1
minggu full. Hanya dalam 3 hari, coreography dari Lagu Sorry Sorry ini sudah
mampu saya kuasai. Hebat bukan ! *busungkan dada* sejak saat itu saya kemudian
berlatih berbagai macam coreo lainnya, mencoba setiap aliran baru yang muncul
hingga pada masa itu, Hobi Dance saya kembali muncul dan menjadi suatu
kebiasaan saya sehari-hari ketika ada waktu kosong. Tak berhenti di bangku SMA,
memasuki dunia perkuliahan pun saya masih tetap senang melakukan hobi saya ini.
Sudah pernah tampil juga looohh. Gerakan demi gerakan, coreo gampang – sedikit gampang
– sampai susah pun semua saya coba, meskipun ada beberapa yg berakhir dengan
kegagalan. Tapi itu semua tidak menutup keinginan saya untuk tetap bergerak dan
bergerak.
Singkat cerita, Dance
memberi banyak pengaruh yang baik bagi hidup saya. Dance bukan hanya sekedar
melakukan gerakan, bergerak menggoyangkan seluruh tubuh ataupun terlihat keren
di mata orang. Itu semua hanya sebagian kecil dari arti sebuah Dance yang telah
saya alami selama ini. Ketika saya melakukan suatu gerakan, semua gerakana seakan-akan
memberi energi yang positif kepada saya. Setiap gerakan itu mengandung makna
tersendiri. Dance melatih kepekaan saya terhadap semua jenis musik yang dipadukan.
Musik memang pengiring, tapi Musik dan Dance adalah satu paket yang tak
terpisahkan. Dance memberikan kekuatan percaya diri. Selain dapat juga
digunakan sebagai latihan fisik kardiovaskuler, melatih setiap sel dan otot
untuk terus beregenerasi. Dance dapat membuat diri saya lebih sehat, bugar dan
fit. Dance mudah dilakukan dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun (at least if
you wanna try) J
Terinsipirasi dan terilhami dari berbagai dancer seperti :
Harry Shum Junior, Lee Hyuk Jae aka Eunhyuk Super Junior, Lee Tae Min, Chris
Brown, dan masih banyak lagi. Terinspirasi dan terilhami juga oleh berbagai
film seperti : Step Up 1 – 3, Street Dance, Bring It On, High Roof Top,
Yamasaki, The LXD, Pin Up Boys dan masih banyak lagi. Terinspirasi dan
terilhami juga oleh beberapa Reality Show seperti : Americans Got Talet, You
Got Dance UK dan The Wannabees.
I mean, you may be the next one to be such
Superstars like them. All you need to do is Believe and Think Out Of The Box .
Know Yourself First, Then You Will Know Your Talent !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar